Contoh Perhitungan

Konveyor Horisontal

Di pabrik pengendapan daging, suhu lingkungan dikontrol pada 21°C, dan mengadopsi HS-100 untuk jalur pengendapan daging.Berat rata-rata daging adalah 60kg/M2.Lebar sabuk adalah 600mm, dan panjang total konveyor adalah 30M dalam desain horizontal.Kecepatan pengoperasian ban berjalan adalah 18M/menit di lingkungan yang lembab dan dingin.Konveyor dimulai dalam kondisi bongkar muat dan tidak ada kondisi terakumulasi.Ini mengadopsi sprocket dengan 8 gigi dengan diameter 192mm, dan poros penggerak baja tahan karat 38mm x 38mm.Rumus perhitungan yang relevan adalah sebagai berikut.

Perhitungan ketegangan teori satuan - TB

RUMUS :

TB =〔 ( WP + 2 WB ) × FBW + Wf 〕× L + ( WP × T )
TB =〔 ( 60 + ( 2 × 8,6 ) × 0,12 〕× 30 = 278 ( kg / M )
Karena bukan alat angkut yang menumpuk, Wf bisa diabaikan.

Perhitungan tegangan total satuan - TW

RUMUS :

TW = TB × FA
TW = 278 × 1,0 = 278 (Kg / M)

Perhitungan tegangan ijin satuan - TA

RUMUS : TA = BS×FS×FT
TA = 1445 × 1,0 × 0,95 = 1372,75 ( Kg / M )
Karena nilai TA lebih besar dari TW, maka mengadopsi HS-100 adalah pilihan yang tepat.

Silakan mengacu pada jarak Sprocket HS-100 pada Bab Drive Sprocket;jarak sproket maksimum kira-kira 140mm untuk desain ini.Kedua ujung konveyor penggerak/pemasangan harus ditempatkan dengan 3 sproket.

  1. Rasio defleksi poros penggerak - DS

RUMUS : SL = (TW + SW) × BB
TL = ( 278 + 11,48 ) × 0,6 = 173,7 (Kg )
Dibandingkan dengan Faktor Torsi Maksimum pada unit Pemilihan Poros, kita mengetahui bahwa penggunaan poros persegi 38mm × 38mm merupakan pemilihan yang aman dan tepat.
RUMUS : DS = 5 × 10-4 × ( SL x SB3 / E x I )
DS = 5 × 10-4 × [ (173,7 × 7003 ) / ( 19700 × 174817 ) ] = 0,0086
Apabila hasil perhitungan lebih kecil dari nilai baku yang tercantum pada Tabel Lendutan;mengadopsi dua bantalan bola sudah cukup untuk sistem.
  1. Perhitungan torsi poros - TS

RUMUS :

TS = TW × BW × R
TS = 10675 ( kg - mm )
Dibandingkan dengan Faktor Torsi Maksimum pada unit Pemilihan Poros, kita mengetahui bahwa penggunaan poros persegi 50mm × 50mm merupakan pemilihan yang aman dan tepat.
  1. Perhitungan Tenaga Kuda - HP

RUMUS :

HP = 2,2 × 10-4 × [ ( TS × V ) / R ]
HP = 2,2 × 10-4 × [ ( 10675 × 10 ) / 66,5 ] = 0,32 ( HP )
Secara umum, energi mekanik saat memutar konveyor mungkin hilang 11% selama pengoperasian.
MHP = [ 0,32 / (100 - 11 ) ]× 100 = 0,35 ( HP )
Mengadopsi motor penggerak 1/2HP adalah pilihan yang tepat.

Kami mencantumkan contoh praktis dalam bab ini untuk referensi Anda, dan memandu Anda menghitung untuk menguji dan memverifikasi hasil penghitungan.

Konveyor Berpenggerak Tengah

Akumulasi konveyor sering diterapkan dalam industri minuman.Desain konveyor memiliki lebar 2M dan panjang total rangka 6M.Kecepatan pengoperasian konveyor adalah 20M/mnt;ini dimulai dalam situasi produk terakumulasi di sabuk dan beroperasi di lingkungan kering 30℃.Pemuatan sabuk adalah 80Kg/m2 dan produk pengangkutannya adalah kaleng aluminium dengan minuman di dalamnya.Wearstrip terbuat dari bahan UHMW, mengadopsi Seri 100BIP, sproket baja tahan karat dengan 10 gigi, dan poros penggerak/idler baja tahan karat berukuran 50mm x 50mm.Rumus perhitungan yang relevan adalah sebagai berikut.

  1. Mengumpulkan alat angkut - Wf

RUMUS :

Wf = WP×FBP×PP

Wf = 80 × 0,4 × 1 = 32 ( Kg / M )

  1. Perhitungan tegangan teori satuan - TB

RUMUS :

TB =〔 ( WP + 2 WB ) × FBW + Wf 〕× L + ( WP × T )

TB =〔 ( 100 + ( 2 × 8,6 ) × 0,12 + 32 〕× 6 + 0 = 276,4 ( kg / M )

  1. Perhitungan tegangan total satuan- TW

RUMUS :

TW = TB × FA

TW = 276,4 × 1,6 = 442 ( Kg / M )

TWS = 2 TW = 884 Kg/M

TWS untuk itu adalah drive tengah
  1. Perhitungan tegangan ijin satuan - TA

RUMUS :

TA = BS×FS×FT

TA = 1445 × 1,0 × 0,95 = 1372 ( Kg / M )

Karena nilai TA lebih besar dari TW, maka mengadopsi HS-100 adalah pilihan yang tepat.
  1. Silakan mengacu pada jarak Sprocket HS-100 pada Bab Drive Sprocket;jarak sproket maksimum kira-kira 120mm untuk desain ini.

  2. Rasio defleksi poros penggerak - DS

RUMUS :

SL = (TW + SW) × BB

SL = ( 884 + 19,87 ) × 2 = 1807 ( Kg )

DS = 5 × 10-4 [ (SL × SB3 ) / ( E × I ) ]

DS = 5 × 10-4 × [ ( 1791 × 21003 ) / ( 19700 × 1352750 ) ] = 0,3 mm

Apabila hasil perhitungan lebih kecil dari nilai baku yang tercantum pada Tabel Lendutan;mengadopsi dua bantalan bola sudah cukup untuk sistem.
  1. Perhitungan torsi poros - TS

RUMUS :

TS = TWS × BW × R

TS = 884 × 2 × 97 = 171496 ( kg - mm )

Dibandingkan dengan Faktor Torsi Maksimum pada unit Pemilihan Poros, kita mengetahui bahwa penggunaan poros persegi 50mm × 50mm merupakan pemilihan yang aman dan tepat.
  1. Perhitungan Tenaga Kuda - HP

RUMUS :

HP = 2,2 × 10-4 [ ( TS × V ) / R ]

HP =2,2 ×10-4 × [ ( 171496 × 4 ) / 82 ] = 1,84 ( HP )

Secara umum, energi mekanik saat memutar konveyor mungkin hilang 25% selama pengoperasian.
MHP = [ 1,84 / ( 100 - 25 ) ] × 100 = 2,45 ( HP )
Mengadopsi motor penggerak 3HP adalah pilihan yang tepat.

Konveyor Kemiringan

Sistem konveyor miring yang ditunjukkan pada gambar di atas dirancang untuk mencuci sayuran.Tinggi vertikalnya 4M, panjang total konveyor 10M, dan lebar sabuk 900mm.Ini beroperasi di lingkungan kelembaban dengan kecepatan 20M/menit untuk mengangkut kacang polong pada 60Kg/M2.Strip keausan terbuat dari bahan UHMW, dan ban berjalannya adalah HS-200B dengan flight 50mm(H) dan pelindung samping 60mm(H).Sistem dimulai dalam kondisi tanpa membawa produk, dan terus beroperasi setidaknya 7,5 jam.Ini juga mengadopsi sprocket dengan 12 gigi dan poros penggerak/idler baja tahan karat 38mm x 38mm.Rumus perhitungan yang relevan adalah sebagai berikut.

  1. Perhitungan ketegangan teori satuan - TB

RUMUS :

TB =〔( WP + 2WB ) × FBW + Wf 〕× L + ( WP × T )
TB =〔( 60 + ( 2 × 4,4 ) × 0,12 + 0 ) 〕× 10 + ( 60 × 4 ) = 322,6 ( kg / M )
Karena itu bukan alat angkut yang menumpuk,Wf bisa diabaikan.
  1. Perhitungan tegangan total satuan - TW

RUMUS :

TW = TB × FA
TW = 322,6 × 1,6 = 516,2 ( Kg / M )
  1. Perhitungan tegangan ijin satuan - TA

RUMUS :

TA = BS×FS×FT
TA = 980 × 1,0 × 0,95 = 931
Karena nilai TA lebih besar dari TW;oleh karena itu, mengadopsi ban berjalan HS-200BFP adalah pilihan yang aman dan tepat.
  1. Silakan mengacu pada jarak Sprocket HS-200 pada Bab Drive Sprocket;jarak sproket maksimum kira-kira 85mm untuk desain ini.
  2. Rasio defleksi poros penggerak - DS

RUMUS :

SL = (TW + SW) × BB
SL = ( 516,2 + 11,48 ) × 0,9 = 475 Kg

RUMUS :

DS = 5 × 10-4 × [ (SL x SB3 ) / ( E x I ) ]
DS = 5 × 10-4 × [ ( 475 × 10003 ) / ( 19700 × 174817 ) ] = 0,069 mm
Apabila hasil perhitungan lebih kecil dari nilai baku yang tercantum pada Tabel Lendutan;mengadopsi dua bantalan bola sudah cukup untuk sistem.
  1. Perhitungan torsi poros - TS

RUMUS :

TS = TW × BW × R
TS = 322,6 × 0,9 × 49 = 14227 ( kg - mm )
Dibandingkan dengan Faktor Torsi Maksimum pada unit Pemilihan Poros, kita mengetahui bahwa penggunaan poros persegi 38mm × 38mm merupakan pemilihan yang aman dan tepat.
  1. Perhitungan Tenaga Kuda - HP

RUMUS :

HP = 2,2 × 10-4 × [ ( TS × V ) / R ]
HP = 2,2 × 10-4 × [ ( 14227 × 20 ) / 49 ] = 1,28 ( HP )
Secara umum, energi mekanik saat memutar konveyor mungkin hilang 20% ​​selama pengoperasian.
MHP = [ 1,28 / ( 100 - 20 ) ] × 100 = 1,6 ( HP )
Mengadopsi motor penggerak 2HP adalah pilihan yang tepat.

Memutar Konveyor

Sistem konveyor putar pada gambar di atas adalah konveyor putar 90 derajat. Strip keausan pada jalur balik dan jalur angkut keduanya terbuat dari bahan HDPE.Lebar ban berjalan adalah 500mm;itu mengadopsi sabuk HS-500B dan sprocket dengan 24 gigi.Panjang bagian jalan lurus adalah 2M di ujung idler dan 2M di ujung penggerak.Jari-jari dalamnya adalah 1200mm.Faktor gesekan strip aus dan sabuk adalah 0,15.Benda pengangkutnya berupa kotak karton dengan berat 60Kg/M2.Kecepatan pengoperasian konveyor adalah 4M/mnt, dan beroperasi di lingkungan kering.Perhitungan terkait adalah sebagai berikut.

  1. Perhitungan tegangan total satuan - TWS

RUMUS :

TWS = (TN)

Ketegangan total bagian penggerak pada jalur pengangkutan.
T0 = ​​0
T1 = BB + BBW × LR × BB
T1 = 5,9 + 0,35 × 2 × ( 5,9 ) = 10,1
RUMUS : TN = ( Ca × TN-1 ) + ( Cb × FBW × RO ) × WB
Ketegangan bagian belokan di jalan kembali.Untuk nilai Ca dan Cb silakan lihat Tabel Fc.
T2 = ( Ca × T2-1 ) + ( Cb × FBW × RO ) × WB
TN = ( Ca × T1 ) + ( Cb × FBW × RO ) × WB
T2 = ( 1,27 × 10,1 ) + ( 0,15 × 0,35 × 1,7 ) × 5,9 = 13,35
RUMUS : TN = TN-1 + FBW × LR × WB
Ketegangan bagian lurus ke arah sebaliknya.
T3 = T3-1 + FBW × LR × WB
T3 = T2 + FBW × LR × WB
T3 = 13,35 + 0,35 × 2 × 5,9 = 17,5
RUMUS : TN = TN-1 + FBW × LP × ( WB + WP )
T4 = T4-1 + FBW × LP × ( WB + WP )
T4 = T3 + FBW × LP × (WB + WP)
T4 = 17,5 + 0,35 × 2 × ( 5,9 + 60 ) = 63,6
Ketegangan bagian lurus pada jalur pengangkutan.
RUMUS : TN = ( Ca × TN-1 ) + ( Cb × FBW × RO ) × ( WB + WP )
Ketegangan bagian belokan di jalan kembali.Untuk nilai Ca dan Cb silakan lihat Tabel Fc.
T5 = ( Ca × T5-1 ) + ( Cb × FBW × RO ) × ( WB + WP )
T5 = (Ca × T6) + (Cb × FBW × RO) × (WB + WP)
T5 = ( 1,27 × 63,6 ) + ( 0,15 × 0,35 × 1,7 ) × ( 5,9 + 60 ) = 86,7
  1. Ketegangan sabuk total TWS (T6)

RUMUS :

TWS = T6 = TN-1 + FBW × LP × ( WB + WP )

Ketegangan total pada bagian lurus pada jalur pengangkutan.

T6 = T6-1 + FBW × LP × (WB + WP)

T6 = T5 + FBW × LP × (WB + WP)

T6 = 86,7 + 0,35 × 2 × ( 5,9 + 60 ) = 132,8 ( Kg / M )

  1. Perhitungan tegangan ijin satuan - TA

RUMUS :

TA = BS×FS×FT

TA = 2118 × 1,0 × 0,95 = 2012 ( Kg / M )

Karena nilai TA lebih besar dari TW;oleh karena itu, mengadopsi ban berjalan Seri 500B adalah pilihan yang aman dan tepat.

  1. Silakan mengacu pada jarak Sprocket HS-500 pada Bab Drive Sprocket;jarak sproket maksimum kira-kira 145mm.

  2. Rasio defleksi poros penggerak - DS

RUMUS :

SL = ( TWS + SW ) ×BW

SL = ( 132,8 + 11,48 ) × 0,5 = 72,14 (Kg )

RUMUS :

DS = 5 × 10-4 × [ (SL × SB3 ) / ( E × I ) ]
DS = 5 × 10-4 × [ ( 72,14 × 6003 ) / ( 19700 × 174817 ) ] = 0,002 ( mm )
Apabila hasil perhitungan lebih kecil dari nilai baku yang tercantum pada Tabel Lendutan;mengadopsi dua bantalan bola sudah cukup untuk sistem.
  1. Perhitungan torsi poros - TS

RUMUS :

TS = TWS × BW × R

TS = 132,8 × 0,5 × 92,5 = 6142 ( kg - mm )
Dibandingkan dengan Faktor Torsi Maksimum pada unit Pemilihan Poros, kita mengetahui bahwa penggunaan poros persegi 50mm × 50mm merupakan pemilihan yang aman dan tepat.
  1. Perhitungan Tenaga Kuda - HP

RUMUS :

HP = 2,2 × 10-4 × [ ( TS × V / R ) ]

HP = 2,2 × 10-4 × [ ( 6142 × 4 ) / 95 ] = 0,057 ( HP )
Secara umum, energi mekanik saat memutar konveyor mungkin hilang 30% selama pengoperasian.
MHP = [ 0,057 / ( 100 - 30 ) ] × 100 = 0,08 ( HP )
Mengadopsi motor penggerak 1/4HP adalah pilihan yang tepat.

Konveyor Pembubutan Serial

Konveyor Pembalik Serial

Sistem konveyor putaran serial dibangun dari dua konveyor 90 derajat dengan arah berlawanan.Strip keausan pada jalur balik dan jalur angkut keduanya terbuat dari bahan HDPE.Lebar ban berjalan adalah 300mm;itu mengadopsi sabuk HS-300B dan sprocket dengan 12 gigi.Panjang bagian lari lurus adalah 2M di ujung idler, 600mm di area sambungan, dan 2M di ujung penggerak.Jari-jari dalamnya adalah 750mm.Faktor gesekan strip aus dan sabuk adalah 0,15.Benda pengangkutnya berupa kotak plastik dengan berat 40Kg/M2.Kecepatan pengoperasian konveyor adalah 5M/mnt, dan beroperasi di lingkungan kering.Perhitungan terkait adalah sebagai berikut.

  1. Perhitungan tegangan total satuan - TWS

RUMUS :

TWS = (TN)

T0 = ​​0
Ketegangan total bagian penggerak pada jalur pengangkutan.

T1 = BB + BBW × LR × BB

T1 = 5,9 + 0,35 × 2 × 5,9 = 10,1

RUMUS :

TN = ( Ca × TN-1 ) + ( Cb × FBW × RO ) × WB
Ketegangan bagian belokan di jalan kembali.Untuk nilai Ca dan Cb silakan lihat Tabel Fc.
T2 = ( Ca × T2-1 ) + ( Cb × FBW × RO ) × WB
T2 = ( Ca × T1 ) + ( Cb × FBW × RO ) × WB
T2 = ( 1,27 × 10,1 ) + ( 0,15 × 0,35 × 1,05 ) × 5,9 = 13,15

RUMUS :

TN = TN-1 + FBW × LR × WB
Ketegangan bagian lurus ke arah sebaliknya.

T3 = T3-1 + FBW × LR × WB

T3 = T2 + FBW × LR × WB

T3 = 13,15 + ( 0,35 × 0,6 × 5,9 ) = 14,3

RUMUS :

TN = ( Ca × TN-1 ) + ( Cb × FBW × RO ) × WB

Ketegangan bagian belokan di jalan kembali.Untuk nilai Ca dan Cb silakan lihat Tabel Fc.

T4 = ( Ca × T4-1 ) + ( Cb × FBW × RO ) × WB

TN = ( Ca × T3 ) + ( Cb × FBW × RO ) × WB

T4 = ( 1,27 × 14,3 ) + ( 0,15 × 0,35 × 1,05 ) × 5,9 = 18,49

RUMUS :

TN = TN-1 + FBW × LR × WB

Ketegangan bagian lurus ke arah sebaliknya.

T5 = T5-1 + FBW × LR × WB

T5 = T4 + FBW × LR × WB

T5 = 18,49 + ( 0,35 × 2 × 5,9 ) = 22,6

RUMUS :

TN = TN-1 + FBW × LP × ( WB + WP )
Ketegangan bagian lurus pada jalur pengangkutan.
T6 = T6-1 + FBW × LP × (WB + WP)
T6 = T5 + FBW × LP × (WB + WP)
T6 = 22,6 + [ ( 0,35 × 2 × ( 5,9 + 40 ) ] = 54,7

RUMUS :

TN = ( Ca × TN-1 ) + ( Cb × FBW × RO ) × ( WB + WP )

Ketegangan bagian belok pada jalur pengangkutan.Untuk nilai Ca dan Cb silakan lihat Tabel Fc

T7 = ( Ca × T7-1 ) + ( Cb × FBW × RO ) × ( WB + WP )

T7 = ( Ca × T6 ) + ( Cb × FBW × RO ) × ( WB + WP )

T7 = ( 1,27 × 54,7 ) + ( 0,15 × 0,35 × 1,05 ) × ( 40 + 5,9 ) = 72

RUMUS :

TN = TN-1 + FBW × LP × ( WB + WP )

Ketegangan bagian lurus pada jalur pengangkutan.

T8 = T8-1 + FBW × LP × ( WB + WP )

TN = T7 + FBW × LP × (WB + WP)

T8 = 72 + [ ( 0,35 × 0,5 × ( 40 + 5,9 ) ] = 80

RUMUS :

TN = ( Ca × TN-1 ) + ( Cb × FBW × RO ) × ( WB + WP )

Ketegangan bagian belok pada jalur pengangkutan.Untuk nilai Ca dan Cb silakan lihat Tabel Fc

T9 = ( Ca × T9-1 ) + ( Cb × FBW × RO ) × ( WB + WP )

T9 = ( Ca × T8 ) + ( Cb × FBW × RO ) × ( WB + WP )

T9 = ( 1,27 × 80 ) + ( 0,15 × 0,35 × 1,05 ) × ( 40 + 5,9 ) =104
  1. Ketegangan sabuk total TWS (T6)

RUMUS :

TWS = T10

Ketegangan total pada bagian lurus pada jalur pengangkutan.

TN = TN-1 + FBW × LP × ( WB + WP )

T10 = T10-1 + FBW × LP × ( WB + WP )

T10 = 104 + 0,35 × 2 × ( 5,9 + 40 ) = 136,13 ( Kg / M )

  1. Perhitungan tegangan ijin satuan - TA

RUMUS :

TA = BS×FS×FT

TA = 2118 × 1,0 × 0,95 = 2012 ( Kg / M )
Karena nilai TA lebih besar dari TW;oleh karena itu, mengadopsi ban berjalan Seri 300B adalah pilihan yang aman dan tepat.
  1. Silakan merujuk pada jarak Sprocket di Bab Drive Sprocket;jarak sproket maksimum kira-kira 145mm.

  2. Rasio defleksi poros penggerak - DS

RUMUS :

TL = ( TWS + SW ) × BW

SL = ( 136,13 + 11,48 ) × 0,3 = 44,28 (Kg )

RUMUS :

DS = 5 × 10-4 × [ (SL × SB3 ) / ( E x I ) ]
DS = 5 × 10-4 ×[ ( 44,28 × 4003 ) / ( 19700 × 174817 ) = 0,000001 ( mm )
Apabila hasil perhitungan lebih kecil dari nilai baku yang tercantum pada Tabel Lendutan;mengadopsi dua bantalan bola sudah cukup untuk sistem.
  1. Perhitungan torsi poros - Ts

RUMUS :

TS = TWS × BW × R

TS = 136,3 × 0,3 × 92,5 = 3782,3 ( kg - mm )
Dibandingkan dengan Faktor Torsi Maksimum pada unit Pemilihan Poros, kita mengetahui bahwa penggunaan poros persegi 38mm × 38mm merupakan pemilihan yang aman dan tepat.
  1. Calc, ulat, io, n tenaga kuda - HP

RUMUS :

HP = 2,2 × 10-4 × [ ( TS × V ) / R ]

HP = 2,2 × 10-4 × [ ( 3782,3 × 5 ) / 92,5 ] = 0,045 ( HP )
Secara umum, energi mekanik konveyor penggerak tengah mungkin hilang sekitar 30% selama pengoperasian.
MHP = [ 0,045 / ( 100 - 30 ) ] × 100 = 0,06 ( HP )
Mengadopsi motor penggerak 1/4HP adalah pilihan yang tepat.

Konveyor Spiral

Gambar di atas adalah contoh sistem konveyor spiral dengan tiga lapisan.Strip keausan jalur angkut dan jalur pulang terbuat dari bahan HDPE.Lebar sabuk total adalah 500mm dan mengadopsi HS-300B-HD serta sproket dengan 8 gigi.Panjang bagian pengangkutan lurus pada ujung penggerak dan idler masing-masing adalah 1 meter.Radius putar bagian dalamnya adalah 1,5M, dan benda pengangkutnya adalah kotak surat dengan berat 50Kg/M2.Kecepatan pengoperasian konveyor adalah 25M/mnt, kemiringan hingga ketinggian 4M dan beroperasi di lingkungan kering.Perhitungan terkait adalah sebagai berikut.

  1. Perhitungan tegangan total satuan - TWS

RUMUS :

TW = TB × FA

TWS = 958,7 × 1,6 = 1533,9 ( Kg / M )

RUMUS :

TB = [ 2 × R0 × M + ( L1 + L2 ) ] ( WP + 2 WB ) × FBW + ( WP × H )

TB = [ 2 × 3,1416 × 2 × 3 + ( 1 + 1 ) ] ( 50 + 2 × 5.9 ) × 0,35 + ( 50 × 2 )
TB = 958,7 (Kg/M)
  1. Perhitungan tegangan ijin satuan - TA

RUMUS :

TA = BS×FS×FT
TA = 2118 × 1,0 × 0,95 = 2012 ( Kg / M )
Karena nilai TA lebih besar dari TW;oleh karena itu, mengadopsi sabuk Seri 300B-HD adalah pilihan yang aman dan tepat.
  1. Silakan mengacu pada jarak Sprocket HS-300 pada Bab Drive Sprocket;jarak sproket maksimum kira-kira 145mm.
  2. Rasio defleksi poros penggerak - DS

RUMUS :

TL = ( TWS + SW ) × BW
SL = ( 1533,9 + 11,48 ) × 0,5 = 772,7 (Kg )

RUMUS :

DS = 5 × 10-4 ×[ ( SL × SB3 ) / ( E × I ) ]
DS = 5 × 10-4 ×[ ( 772,7 × 6003 ) / ( 19700 ×174817 ) ] = 0,024 ( mm )
  1. Apabila hasil perhitungan lebih kecil dari nilai baku yang tercantum pada Tabel Lendutan;mengadopsi dua bantalan bola sudah cukup untuk sistem.
  2. Perhitungan torsi poros - TS

RUMUS :

TS = TWS × BW × R
TS = 1533,9 × 0,5 × 92,5 = 70942,8 ( kg - mm )
Dibandingkan dengan Faktor Torsi Maksimum pada unit Pemilihan Poros, kita mengetahui bahwa penggunaan poros persegi 38mm × 38mm merupakan pemilihan yang aman dan tepat.
  1. Perhitungan tenaga kuda - HP

RUMUS :

HP = 2,2 × 10-4 × [ ( TS × V ) / R ]
HP = 2,2 × 10-4 × [ ( 70942,8 × 4 ) / 60 = 1,04 ( HP )
Secara umum, energi mekanik konveyor penggerak tengah mungkin hilang sekitar 40% selama pengoperasian.
MHP = [ 1,04 / ( 100 - 40 ) ] × 100 = 1,73 ( HP )
Mengadopsi motor penggerak 2HP adalah pilihan yang tepat.