Rumus Perhitungan

Konversi Satuan

Bahasa Inggris (AS) Unit X

Kalikan dengan

= Satuan Metrik

X Kalikan dengan

= Satuan Bahasa Inggris (AS).

Ukuran Linier

in

25.40

mm

0,0394

in

Ukuran Linier

in

0,0254

M

39.37

in

ft

304.8

mm

0,0033

ft

ft

0,3048

m

3.281

ft

Ukuran Persegi

dalam2

645.2

mm2

0,00155

dalam2

Ukuran Persegi

dalam2

0,000645

m2

1550.0

dalam2

ft2

92.903

mm2

0,00001

ft2

ft2

0,0929

m2

10.764

ft2

Ukuran Kubik

ft3

0,0283

m3

35.31

ft3

Ukuran Kubik

ft3

28.32

L

0,0353

ft3

Tingkat Kecepatan

kaki / s

18.29

m / mnt

0,0547

kaki / s

Tingkat Kecepatan

kaki / mnt

0,3048

m / mnt

3.281

kaki / mnt

Sistem timbangan Inggeris

Berat

lb

0,4536

kg

2.205

lb

Sistem timbangan Inggeris

Berat

pon / kaki3

16.02

kg/m3

0,0624

pon / kaki3

Daya tampung

lb

0,4536

kg 2.205

lb

Daya tampung

lb

4.448

Newton (N)

0,225

lb

kg

9.807

Newton (N)

0,102

kg

pon / kaki

1.488

kg/m

0,672

pon / kaki

pon / kaki

14.59

T / m

0,0685

pon / kaki

kg - m

9.807

T / m

0,102

kg - m

Torsi

di - pon

11.52

kg - mm

0,0868

di - pon

Torsi

di - pon

0,113

N - m

8.85

di - pon

kg - mm

9.81

N - mm

0,102

kg - mm

Putar Inersia

dalam4

416.231

mm4

0,0000024

dalam4

Putar Inersia

dalam4

41.62

cm4

0,024

dalam4

Tekanan / Stres

pon / dalam2

0,0007

kg/mm2

1422

pon / dalam2

Tekanan / Stres

pon / dalam2

0,0703

kg/cm2

14.22

pon / dalam2

pon / dalam2

0,00689

T/mm2

145.0

pon / dalam2

pon / dalam2

0,689

T/cm2

1.450

pon / dalam2

pon / kaki2

4.882

kg/m2

0,205

pon / kaki2

pon / kaki2

47.88

T/m2

0,0209

pon / kaki2

Kekuatan

HP

745.7

watt

0,00134

HP

Kekuatan

kaki - pon / mnt

0,0226

watt

44.25

kaki - pon / mnt

Suhu

°F

TC = ( °F - 32 ) / 1.8

Suhu

Simbol BDEF

Simbol

Satuan

BS

Kekuatan Tarik Sabuk Konveyor

kg/M

BW

Lebar Sabuk

M

Definisi Simbol C

Simbol

Satuan

Ca

Lihat Tabel FC

----

Cb

Lihat Tabel FC

----

Definisi Simbol D

Simbol

Satuan

DS

Rasio Lendutan Poros

mm

Definisi Simbol E

Simbol

Satuan

E

Tingkat Pemanjangan Poros

IPK

Definisi Simbol F

Simbol

Satuan

FC

Koefisien Gesekan Antara Tepi Sabuk dan Strip Tahan

----

FBP

Koefisien Gesekan Antara Produk Bawaan dan Permukaan Sabuk

----

FBW

Koefisien Gesekan Bahan Penopang Sabuk

----

FA

Koefisien Diubah

----

FS

Koefisien Kekuatan Tarik Diubah

----

FT

Koefisien Suhu Sabuk Konveyor Diubah

---

Simbol HILM

Simbol

Satuan

H

Ketinggian kemiringan Conveyor.

m

HP

Daya kuda

HP

Definisi Simbol I

Simbol

Satuan

I

Momen inersia

mm4

Definisi Simbol L

Simbol

Satuan

L

Jarak Pengangkutan (Titik Pusat Dari Poros Penggerak Ke Poros Pemalas)

M

LR

Jalan Kembali Jalan Lurus Panjang Bagian

M

LP

Jalan Lurus Jalan Bawa Bagian Panjangnya

M

Definisi Simbol M

Simbol

Satuan

M

Tingkat Lapisan Konveyor Spiral

----

PLTMH

Tenaga Kuda Motor

HP

Simbol PRS

Simbol

Satuan

PP

Persentase Area Pengukuran Akumulasi Produk dari Cara Membawa

----

Definisi Simbol R

Simbol

Satuan

R

Radius Sproket

mm

RO

Radius Luar

mm

rpm

Revolusi Per Menit

rpm

Definisi Simbol S

Simbol

Satuan

SB

Interval Antar Bantalan

mm

SL

Pemuatan Total Poros

Kg

SW

Berat Poros

kg/M

Simbol TVW

Simbol

Satuan

TA

Ketegangan yang Diijinkan Unit Sabuk Konveyor

kg/M

TB

Ketegangan Teori Unit Sabuk Konveyor

kg/M

TL

Ketegangan Sag Catenary Unit Conveyor Belt.

kg/M

TN

Ketegangan Bagian

kg/M

TS

Torsi

Kg.mm

TW

Ketegangan Total Unit Konveyor Belt

kg/M

TWS

Ketegangan Total Unit Conveyor Belt Tipe Tertentu

kg/M

Definisi Simbol V

Simbol

Satuan

V

Kecepatan Pengangkutan

M/menit

VS

Kecepatan Teori

M/menit

Definisi Simbol W

Simbol

Satuan

WB

Berat Satuan Sabuk Konveyor

kg/m2

Wf

Akumulasi Tegangan Gesekan Pengangkutan

kg/m2

WP

Belt Konveyor Membawa Berat Satuan Produk

Pendorong Dan Dua Arah

Untuk konveyor pendorong atau dua arah, tegangan sabuk akan lebih tinggi dari konveyor horizontal biasa;oleh karena itu, poros pada kedua ujungnya perlu dianggap sebagai poros penggerak dan dimasukkan dalam perhitungan.Secara umum, dibutuhkan sekitar 2,2 kali faktor pengalaman untuk mendapatkan ketegangan sabuk total.

FORMULA : TWS = 2,2 TW = 2,2 TB X FA

TWS dalam satuan ini berarti perhitungan tegangan pada konveyor dua arah atau pendorong.

Perhitungan Pembubutan

Perhitungan Putar

Perhitungan tegangan TWS pada turning conveyor adalah menghitung akumulasi tegangan.Oleh karena itu tegangan pada setiap bagian pembawa akan mempengaruhi nilai tegangan total.Artinya, tegangan total diakumulasikan dari awal bagian penggerak pada jalur balik, sepanjang jalur kembali ke bagian idler, dan kemudian melewati bagian pembawa ke bagian penggerak.

Titik desain pada unit ini adalah T0 yang berada di bawah poros penggerak.Nilai T0 sama dengan nol;kami menghitung setiap bagian dari T0.Misalnya, bagian lurus pertama pada jalur balik adalah dari T0 ke T1, yang berarti akumulasi tegangan T1.

T2 adalah akumulasi tegangan dari posisi belok ke arah sebaliknya;dengan kata lain, itu adalah akumulasi tegangan T0, T1 dan T2.Silakan sesuai dengan ilustrasi di atas dan cari tahu akumulasi ketegangan pada bagian terakhir.

RUMUS : TWS = ( T6 )

Ketegangan total bagian penggerak pada jalur pengangkutan.

TWS dalam satuan ini berarti perhitungan tegangan pada turning conveyor.

 

RUMUS: T0 = 0

T1 = WB + FBW X LR X WB

Ketegangan catenary melorot pada posisi penggerak.

 

RUMUS: TN = ( Ca X TN-1 ) + ( Cb X FBW X RO ) X WB

Ketegangan bagian belokan di jalan kembali.

Untuk nilai Ca dan Cb silakan lihat Tabel Fc.

T2 = ( Ca X T2-1 ) + ( Cb X FBW X RO ) X WB

TN = ( Ca X T1 ) + ( Cb X FBW X RO ) X WB

 

RUMUS: TN = TN-1 + FBW X LR X WB

Ketegangan bagian lurus ke arah sebaliknya.

T3 = T3-1 + FBW X LR X WB

T3 = T2 + FBW X LR X WB

 

RUMUS: TN = TN-1 + FBW X LP X ( WB + WP )

Ketegangan bagian lurus pada jalur pengangkutan.

T4 = T4-1 + FBW X LP X ( WB + WP )

T4 = T3 + FBW X LP X ( WB + WP )

 

RUMUS : TN = ( Ca X TN-1 ) + ( Cb X FBW X RO ) X ( WB + WP )

Ketegangan bagian belok pada jalur pengangkutan.

Untuk nilai Ca dan Cb silakan lihat Tabel Fc.

T5 = ( Ca X T5-1 ) + ( Cb X FBW X RO ) X ( WB + WP )

T5 = ( Ca X T4 ) + ( Cb X FBW X RO ) X ( WB + WP )

 

Konveyor Spiral

Konveyor Spiral

RUMUS : TWS = TB × FA

TWS dalam satuan ini berarti perhitungan tegangan spiral conveyor.

RUMUS: TB = [ 2 × RO × M + ( L1 + L2 ) ] ( WP + 2WB ) × FBW + ( WP × H )

RUMUS: TA = BS × FS × FT

Silakan lihat Tabel FT dan Tabel FS.

Contoh Praktis

Perbandingan TA dan TB, serta perhitungan terkait lainnya sama dengan jenis konveyor lainnya.Terdapat batasan dan peraturan tertentu mengenai desain dan konstruksi konveyor spiral.Oleh karena itu, saat menerapkan spiral HONGSBELT atau sabuk putar ke sistem konveyor spiral, kami menyarankan Anda untuk merujuk pada manual Teknik HONGSBELT dan menghubungi departemen layanan teknis kami untuk informasi dan detail lebih lanjut.

 

Ketegangan Satuan

Unit-Ketegangan

FORMULA : TB = [ ( WP + 2WB ) X FBW ] XL + ( WP XH )

Jika produk yang diangkut bersifat menumpuk, maka gaya gesek Wf yang meningkat selama pengangkutan menumpuk harus diperhitungkan.

FORMULA : TB = [ ( WP + 2WB ) X FBW + Wf ] XL + ( WP XH )

RUMUS : Wf = WP X FBP X PP

Ketegangan yang Diijinkan

Karena bahan yang berbeda sabuk mempunyai kekuatan tarik yang berbeda pula yang akan dipengaruhi oleh variasi suhu.Oleh karena itu, perhitungan tegangan izin satuan TA dapat digunakan untuk membedakan tegangan total sabuk TW.Hasil perhitungan ini akan membantu Anda dalam menentukan pilihan pemilihan belt yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan conveyor.Silakan lihat Tabel FS dan Tabel Ts di menu sebelah kiri.

 

RUMUS : TA = BS X FS X FT

BS = Kekuatan Tarik Conveyor Belt ( Kg / M )

FS dan FT Lihat Tabel FS dan Tabel FT

 

Tabel Fs

Seri HS-100

Seri-HS-100

Seri HS-200

Seri-HS-200

Seri HS-300

Seri-HS-300

Seri HS-400

Seri-HS-400

Seri HS-500

Seri-HS-500

Tabel Ts

asetal

asetal

Nilon

Nilon

Polietilen

Polietilen

Polipropilena

Polipropilena

Pemilihan Poros

RUMUS : SL = ( TW + SW ) ?BW

Tabel Berat Poros Berpenggerak / Pemalas - SW

Dimensi Poros Berat Poros (Kg/M)
Baja karbon Besi tahan karat Paduan aluminium
Poros persegi 38mm 11.33 11.48 3.94
50mm 19.62 19.87 6.82
Poros Bulat 30mm?/FONT> 5.54 5.62 1.93
45mm?/FONT> 12.48 12.64 4.34

Defleksi Poros Penggerak / Idler - DS

Tanpa Bantalan Menengah

RUMUS :

DS = 5 ?10-4 ( SL ?SB3 / E ?/FONT> I )

Dengan Bantalan Menengah

RUMUS :

DS = 1 ?10-4 ( SL ?SB3 / E ?I )

Elastisitas Poros Penggerak - E

Satuan : Kg/mm2

Bahan Besi tahan karat Baja karbon Paduan aluminium
Tingkat Elastisitas Poros Penggerak 19700 21100 7000

Momen Inersia - I

Diameter lubang sproket penggerak Momen inersia poros ( mm4 )
Poros Persegi 38mm 174817
50mm 1352750
Poros Bulat 30mm?/FONT> 40791
45mm?/FONT> 326741

Perhitungan Torsi Poros Penggerak - TS

RUMUS :

TS = TW ?BW ?R

Untuk nilai perhitungan di atas, silakan bandingkan dengan tabel di bawah ini untuk memilih poros penggerak terbaik.Jika torsi poros penggerak masih terlalu kuat, sproket yang lebih kecil dapat digunakan untuk mengurangi torsi, dan juga menghemat biaya utama poros dan bantalan.

Menggunakan sproket yang lebih kecil untuk menyesuaikan dengan poros penggerak yang berdiameter lebih besar untuk mengurangi torsi, atau menggunakan sproket yang lebih besar untuk menyesuaikan dengan poros penggerak yang berdiameter lebih kecil untuk meningkatkan torsi.

Faktor Torsi Maksimum untuk Poros Penggerak

Torsi Bahan Diameter Jurnal (mm)
50 45 40 35 30 25 20

Kg-mm

x

1000

Besi tahan karat 180 135 90 68 45 28 12
Baja karbon 127 85 58 45 28 17 10
Paduan aluminium -- -- -- 28 17 12 5

 

Daya kuda

 

Jika motor penggerak dipilih untuk motor peredam roda gigi, rasio tenaga kuda harus lebih besar dari produk pembawa dan gaya tarik total yang dihasilkan selama pengoperasian sabuk.

Tenaga Kuda (HP)

RUMUS :

= 2,2 × 10-4 × TW × BB × V
= 2,2 × 10-4 ( TS × V / R )
= Watt × 0,00134

Watt

RUMUS : = ( TW × BB × V ) / ( 6,12 × R )
= ( TS × V ) / ( 6.12 × R )
=HP×745.7

Tabel FC

Bahan Rel Suhu FC
Bahan Sabuk Kering Basah
HDPE/UHMW -10°C ~ 80°C hal 0,10 0,10
pe 0,30 0,20
Aktel 0,10 0,10
Nilon 0,35 0,25
asetal -10°C ~ 100°C hal 0,10 0,10
pe 0,10 0,10
Aktel 0,10 0,10
Nilon 0,20 0,20

Harap kontraskan material rel dan material sabuk konveyor dengan prosedur pengangkutan di lingkungan kering atau basah untuk mendapatkan nilai FC.

 

Ca, Nilai Cb

Sudut Putar Sabuk Konveyor Koefisien Gesekan Antara Tepi Sabuk Konveyor & Jalur Rel
FC ≤ 0,15 FC ≤ 0,2 FC ≤ 0,3
Ca Cb Ca Cb Ca Cb
≥ 15 ° 1.04 0,023 1.05 0,021 1,00 0,023
≥ 30 ° 1.08 0,044 1.11 0,046 1.17 0,048
≥ 45 ° 1.13 0,073 1.17 0,071 1.27 0,075
≥ 60 ° 1.17 0,094 1.23 0,096 1.37 0,10
≥ 90 ° 1.27 0,15 1.37 0,15 1.6 0,17
≥ 180 ° 1.6 0,33 1.88 0,37 2.57 0,44

Setelah mendapatkan nilai FC dari Tabel FC, silahkan dikontraskan dengan sudut lengkung conveyor, sehingga didapat nilai Ca dan nilai Cb.